Sabtu, 31 Maret 2018

INSPIRASI FISIKA


Al-Fatih, Sang Panglima Perang dan
Kecerdasannya tentang Konsep Gaya Gesek
 Oleh: Wasis Pambudi, S.Pd

Konstantinopel merupakan kota terkuat sebagai kota pertahanan pada zamannya. Bahkan, kota ini mendapat julukan, "The City With Perfect Defense" Kota ini dilindungi dengan tembok yang mengelilingi kota secara total baik wilayah laut maupun wilayah daratnya. Tembok-tembok ini menjulang tinggi dan berlapis-lapis. Tembok luar setinggi 25 meter dan setebal 10 meter dan tembok dalam setinggi 12 meter dan setebal 15 meter. Belum lagi, orang-orang Konstantinopel membentangkan rantai raksasa sepanjang 275 meter untuk menutup akses ke Teluk Tanduk Emas di kedua batasnya. Dengan susunan 60 cm setiap mata rantainya, dan tebal besi 4 cm, rantai ini memberikan sebuah blokade sempurna sehingga tak satupun kapal dapat melewatinya. 



Sudah berkali-kali usaha penaklukan kota ini dilakukan, tapi selalu gagal. Sampai pada akhirnya tahun 1453 M munculah Sultan Mahmed II (Muhammad Al-Fatih) yang punya mimpi besar meneruskan para pendahulunya untuk menaklukan kota super kuat itu. Setelah dianalasis, tembok yang kemungkinan paling bisa diserang secara efektif yaitu tembok yang menghadap Teluk Tanduk Emas. Akses masuk ke wilaayah ini sudah terhalang rantai-rantai besi tadi. Sultan Muhammad Al Fatih menyadari, selama Selat tanduk Emas tidak dapat mereka akses, maka selama itu pula pengepungan akan menjadi sulit.

Di tengah-tengah diskusi yang cukup sulit itu, Sultan Muhammad Al Fatih akhirnya mengungkapkan idenya, " Jika kita tak dapat memutuskan rantai itu, maka kita akan melewatinya. Melewati yang di maksud oleh sultan adalah melewati rantai raksasa melalui jalur darat, ini berarti mengangkat kapal-kapal dari n Selat Bhosporus melewati daratan Galata untuk sampe pada Teluk Tanduk Emas.

Gagasan ini pun segera dilakukan. Sultan memerintahkan untuk menyiapkan ratusan sapi jantan, gelondongan kayu, serta minyak hewan dan lemak yang digunakan untuk pelumas segera dikumpulkan. Malam harinya, ketika segala sesuatu sudah siap, dimulailah segera perjalanan 70 kapal ini melalui daratan. Dengan bantalan kayu dan lumuran minyak hewan serta lemak, perahu yang ditarik menjadi lebih mudah meluncur. Ide ini sungguh sangat cerdas, sesuai dengan konsep gaya gesek dalam dunia ilmu pengetahuan. Gaya gesek arahnya berlawanan dengan arah gerak benda sehingga menghambat laju suatu benda. Besar gaya gesek tergantung pada kekasaran dua permukaan yang bersentuhan. Dengan adanya minyak hewan dan lemak, membuat gesekan semakin banyak berkurang. Sehingga perahu dapat ditarik dengan lebih mudah.

Denah Penaklukan Konstatinopel oleh Pasukan Al-Fatih

 Pada pagi harinya, seisi kota Konstatinopel terkejut dengan pemandangan yang mustahil yang tak pernah mereka duga. Dan pada akhirnya hari itu, 22 April 1453, setelah pertempuran sengit dan atas ijin Allah swt  Konstatinopel jatuh ke tangan kaum muslimin oleh sebaik-baiknya pemimpin dan sebaik-baiknya pasukan sebagaimana yang telah diberitakan Rasulullah saw:


Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal, Al-Musnad 4/335]




Wallahu'alam bishawwab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo Saling Belajar