Minggu, 31 Agustus 2014

Agar Cinta Bersemi Indah


Sahabat muda.., ndengerin kata cinta seketika dunia begitu manis terasa.  Perasaan jiwa seakan bergelora saat bisikan-bisikan tentang cinta menggema. Ngoming tentang cinta memang tak pernah ada matinya.  Kamu pasti pakarnya banget nih tentang makna kata yang satu ini. Bahkan kalau setiap dari kamu ditanya, tentu akan mengeluarkan jawaban versinya masing-masing untuk menjelaskan apa itu cinta. Pada dasarnya cinta memiliki makna yang seluas-luasnya, yaitu curahan perasaan kepada suatu hal yang universal. Misalkan cinta kepada orang tua, cinta kepada saudara, cinta kepada pekerjaan dan lain sebagainya. Cinta model ini didorong oleh faktor kebutuhan jiwa, spirit dan ruhaniyah. Termasuk di dalamnya cinta kepada Allah SWT yang merupakan ujung tertinggi dari hahkikat sejatinya cinta dibandingkan kepada apapun dan siapa pun. Kemudian ada makna cinta dari sudut sempit yaitu perasaan spesial antara dua insan lawan jenis yang sedang memadu kasih. Menurut pakar psikologi ada tiga unsur yang berperan di dalamnya, yaitu keintiman, gairah dan komitmen. Kalo yang satu ini lebih didorong oleh faktor kebutuhan biologis, kedewasaan dan pemenuhan syahwat.

Mengubah Galau Jadi Kemilau


Dikisahkan dalam  sejarah perjuangan Rasulullah SAW, pada kisaran tahun 5 H berkecamuklah perang Khondak, yang  sering juga disebut dengan perang Al Ahzab (sekutu). Disebut Al Ahzab dikarenakan kaum muslimin menghadapi kekuatan konspirasi besar koalisi antara Yahudi dengan Musyrikin Quraisy yang berjumlah 10.000 orang pasukan. Sedangkan pasukan muslim saat itu hanya berjumlah 700an prajurit, perbandingannya 1:14. Dengan tujuan menghambat musuh yang jumlahnya jauh lebih besar itu, sahabat Salman Al Farisy menawarkan strategi pembuatan parit di luar kota Madinah. Strategi ini disepakati oleh Rasulullah SAW, dan proyek pembuatan parit pun segera dilaksanakan secara swadaya. Kemudian Salman Al Farisy, sang punya ide  ditunjuk langsung sebagai koordinator pelaksana proyek tersebut.

Tua itu Kepastian, Tapi Dewasa itu Pilihan

Sahabat semua.., saya sering rapat bersama kepala sekolah - kepala sekolah SMP/MTs sekabupaten Klaten baik sekolah negeri maupun swasta. Saya amati 95 persen diantara mereka berusia diatas 40 tahun, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mendekati usia pensiun. Dari sekitar 130-an orang KS tersebut yang berusia dibawah 40 tahun tidaklah lebih dari 5 orang. Setelah diteliti lebih detail lagi, ternyata sayalah kepala sekolah termuda untuk jenjang SMP di kabupaten Klaten ini. Satu hal yang saya simpulkan adalah bisa jadi masyarakat masih menganggap bahwa kedewasaan atau kematangan seseorang sebanding dengan pengalaman perjalanan usianya. Dari sinilah saya merenungi tentang hal besar yaitu kaitan anatra usia dan kematangan.

Jumat, 29 Agustus 2014

Tersenyumlah Karena Senyummu adalah Sedekah


          Sahabatku…, males ya rasanya ngliatin wajah orang yang selalu ditekuk penuh cemberut. Apalagi kalau wajah yang selalu cemberut bahkan terlihat sinis itu adalah orang dekat kita, lebih-lebih kalau itu guru kita. Wah.., rasanya ngga enak banget. Belajar kagak nyawan.., boro-boro mudeng dengan apa yang diajarkan. Berada di kelas sepanjang jam pelajaran saja setiap detik seperti dalam ketegangan. Temen-temen pasti paling males kalo ada jadwal guru tersebut. Malah bahkan sering doain agar guru tersebut tidak masuk. Iya kan..?, Biasanya dengan guru model begini temen sekelas langsung memberi julukan guru killer. Ternyata memang secara fitrah semua orang lebih senang melihat orang lain yang wajahnya berseri-seri, ramah penuh senyuman siapa pun itu orangnya. Senyum dapat dikatakan sebagai kunci dari pribadi mantap penuh  periang.