Sabtu, 28 November 2020

"BALADA PAK KEPALA" (Cerpen Motivasi Jiwa)

Pagi begitu cerah berseri, birunya langit menampakan jelas raut cerianya. Mentari sudah tampil gagah menyapa, menghangatkan bumi yang belum lama tertidur dalam dekapan sunyi. Sisa guyuran hujan semalam mulai nampak pudar.  Genangan air yang tadinya seolah terdiam diatas tanah lembek halaman sekolah, mulai perlahan surut. Sebagian terbang menguap terbawa irama hangat sang surya, sebagiannya lagi meninggalkan permukaan memasuki pori-pori mungil mengikuti tarian gravitasi.

Perkenalkan, namaku Budi. Sudah setahun diamanahi menjadi kepala, di sekolah ini. Sekolah baru, yang berdiri di tengah persawahan. Berjarak 100 meter dari jalan raya antar kota. Ada 14 siswa di angkatan pertama dan 20 siswa di angkatan keduanya sekarang ini. Kami memiliki 4 orang guru, yang salah satunya merangkap sebagai pegawai administrasi.  Baru satu bulan ini dengan penuh perjuangan seluruh elemen, kami mendapatkan ijin operasional dari Dinas Pendidikan. Jadi selama setahun lebih nyaris tak ada aktivitas kedinasan yang kami ikuti.

Rabu, 07 November 2018

Remaja Zaman Now di Persimpangan Jalan


          Zaman terus berputar membawa gelombang besar arus perubahan. Perubahan ini, bisa mengarah yang baik, bisa pula berarti buruk. Itu semua tergantung bagimana manusia  mengelola “bonus” dari pesatnya perkembangan teknologi dan laju peradaban. Tahu nggak sih, walaupun pada dasarnya teknologi itu bersifat netral, dari sekian banyak dampak positif, ternyata tidak sedikit pula dampak negatif yang cukup menghebohkan. Bukan hanya itu, kalau dipikir-pikir betul bahkan dampak negatif yang muncul sudah bisa dibilang amat menghawatirkan, bahkan sudah pada tingkatan ngeri, iih.., serem !!. Sebagai contoh smartphone misalnya, bisa mendatangkan beraneka maanfaat yang baik jika digunakan untuk mencari inspirasi dalam menambah ilmu dan wawasan. Namun disisi yang lain, tidak sedikit keburukan yang muncul karenanya ketika tidak arif dalam penggunaan.

Sabtu, 11 Agustus 2018

Generasi Penjaga Kemerdekaan


Juma’at dini hari, 17 Agustus 1945 pukul 02.00 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 H menjelang waktu sahur tiba, terlihatlah kesibukan yang luar biasa di rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta.  Fajar belum jua menyapa kala para insan pelopor pendiri bangsa berjuang keras tuk merumuskan terbukanya pintu gerbang kemerdekaaan yang seluas-luasnya bagi negeri tercinta.  Golongan tua yang dipelopori oleh Bung Karno dan Bung Hatta ”dimotivasi” oleh golongan muda yang dipelopori oleh Sayuti Melik dan kawan-kawannya untuk segera menyelesaiakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada hari itu juga.

Sabtu, 31 Maret 2018

INSPIRASI FISIKA


Al-Fatih, Sang Panglima Perang dan
Kecerdasannya tentang Konsep Gaya Gesek
 Oleh: Wasis Pambudi, S.Pd

Konstantinopel merupakan kota terkuat sebagai kota pertahanan pada zamannya. Bahkan, kota ini mendapat julukan, "The City With Perfect Defense" Kota ini dilindungi dengan tembok yang mengelilingi kota secara total baik wilayah laut maupun wilayah daratnya. Tembok-tembok ini menjulang tinggi dan berlapis-lapis. Tembok luar setinggi 25 meter dan setebal 10 meter dan tembok dalam setinggi 12 meter dan setebal 15 meter. Belum lagi, orang-orang Konstantinopel membentangkan rantai raksasa sepanjang 275 meter untuk menutup akses ke Teluk Tanduk Emas di kedua batasnya. Dengan susunan 60 cm setiap mata rantainya, dan tebal besi 4 cm, rantai ini memberikan sebuah blokade sempurna sehingga tak satupun kapal dapat melewatinya. 

Rabu, 11 Januari 2017

Resonansi Kebaikan




Sahabat sekalian..., pasti kalian pernah kenal sama istilah yang satu ini. Kalian pernah denger kan tentang istilah resonansi?. Itu lhoh salah satu materi dalam pelajaran IPA Fisika yang sudah diajarkan sejak kelas 6 SD dan diulangi kembali pembahasannya di kelas 8 SMP. Masih ingat kan?... Menurut pelajaran yang pernah kita dapatkan dulu, resonansi merupakan peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain yang frekuensinya sama. Dalam kehidupan sehari-hari resonansi sangat sangat penting dan bermanfaat, terutama di dalam dunia musik. Dawai tak akan dapat menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar.

Senin, 09 Januari 2017

Back To Home




Teman-teman.., kalian pasti sering ketemu kan sama kata Home dan House dalam Bahasa Inggris. Tahu ndak?.., ternyata keduanya mimiliki makna kandungan yang berbeda jauh lho. Meskipun keduanya menurut kamus Inggris – Indonesia di-translete dengan pengertian yang sama yaitu “rumah”. Home dan House memiliki makna dari dua buah sisi yang berbeda. Keduanya memiliki perbedaan penting dan tak boleh dihiraukan. So.., simak yuk!!
Home merupakan sebuah tempat/bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Bangunan ini ditempati oleh satu orang manusia atau lebih yang biasanya memiliki hubungan keterikatan, yang dinamakan keluarga. Dalam bangunan ini memiliki unsur kebersamaan, kenyamanan, kasih sayang serta kebahagiaan terhadap manusia-manusia yang berada di dalamnya. Sedangkan house berbeda, ini hanyalah sebuah kata yang mewakili arti fisik dari bangunan rumah itu sendiri. Singkatnya, home bicara tentang ikatan emosional yang menyertai sebuah bangunan yang bernama rumah beserta seluruh isi yang terkandung di dalamnya. Sedangkan house berbicara tentang gambaran fisik sebuah rumah.

Senin, 11 Juli 2016

Gelora Asmara Di Asrama (Cerpen Pembangun Jiwa)




Petang itu wajah Afisa meredup bak remang malam yang mulai datang menyapa senja. Afisa, seorang santriwati pondok pesantren yang "mewah", mepet sawah bernama Pondok HIRMA. Dua tahun yang lalu ia tiba di pondok itu dengan semangat penuh juang dan hati bersuka riang. Parasnya amat ceria, memancarkan pesona jiwanya yang sholeha. Balutan jilbab lembut yang menutup kepala, menandakan ia benar benar gadis yang hidupnya penuh makna. Matanya begitu tajam menatap misteri  masa depan yang masih luas membentang. Langkahnya pun begitu mantap, tuk menggapai harpan yang ia gantungkan jauh diatas atap.
Tapi petang itu, ada yang lain bergejolak pada dirinya. Jiwanya galau, resah tak tentu arah. Hatinya bimbang, dengan apa yang ia alami akhir-akhir ini. Ada perasaan lain yang hadir menyirami sekujur tubuh dan raganya. Perasaan yang tiba-tiba hadir dan tak kuasa ia usir. Tak diduga ia punya rasa kepada seseorang di pondok sebrang, di pondok HIRMA putra. Rasa yang ketika ia hanyut padanya, hatinya turut berbunga. Jiwanya pun melayang bak menari di atas awan.